google-site-verification=YhH8DX4JYvNFz5AvJzxQPshg9nEoHZX2lJX4p2neN1s berbagi bisnis: Stop Bertengkar Soal Uang dengan Pasangan

Friday 5 October 2012

Stop Bertengkar Soal Uang dengan Pasangan

Stop Bertengkar Soal Uang dengan Pasangan


Saat menikah, kita menyatukan pandangan dan impian untuk membentuk kehidupan bersama yang lebih baik. Yang juga perlu disatukan adalah pandangan seputar pengaturan keuangan. Survei yang dilakukan oleh Yahoo! dan majalah Fitness di Amerika Serikat menemukan, 25 persen orang mengaku lebih sering bertengkar dengan pasangannya seputar pengelolaan uang, dibandingkan soal pembagian tugas di rumah, pengasuhan anak, seks, atau bahkan hubungan dengan mertua. Agar hal ini tidak perlu terjadi pada Anda, cobalah simak tips dari pakar berikut ini:

1. Atur pembagian uang dengan benar. Banyak pasangan yang memiliki satu rekening untuk keperluan bersama, kemudian setiap pasangan memiliki satu lagi rekening untuk keperluan pribadi. Setiap bulan, setiap pasangan berkontribusi untuk mengisi rekening bersama itu dengan sejumlah uang yang akan dipakai untuk menjalankan roda ekonomi rumahtangga. Sementara, yang ada di rekening pribadi bebas digunakan untuk keperluan sendiri.
“Cara ini bertujuan agar setiap orang bisa menggunakan uangnya tanpa harus merasa bersalah. Sebaiknya, pembagian jumlah uangnya juga diatur agar seimbang dan adil,” kata Suzanna de Baca, vice president di bidang Wealth Strategies dari Ameriprise Financial.

2. Luangkan waktu untuk bicara soal uang. “Setiap pasangan idealnya menjadwalkan waktu khusus untuk mendiskusikan masalah uang,” kata de Baca. “Perlakukan seperti layaknya sebuah rapat penting. Jadi, hindari membicarakannya sambil lalu, misalnya sambil berganti pakaian, makan, atau tidur.”

3. Coba dengarkan apa kata pasangan. Buka pikiran dan coba pahami pasangan Anda. Hindari untuk bersikeras memertahankan pendapat dan lihatlah dari sudut pandang pasangan Anda. Tidak semua orang memiliki pandangan serupa soal finansial seperti Anda. Ketika Anda mau mendengarkan, masalah akan lebih mudah diselesaikan.

4. Berkompromilah. “Dalam hubungan apa pun, Anda perlu menyadari bahwa tidak selamanya orang yang memahami Anda itu akan selalu sepakat dengan pendapat Anda,” kata de Baca. Karenanya, Anda perlu membuka diri untuk kompromi, sedikit mengalah, serta memaafkan pasangan bila terjadi sedikit kebablasan dalam pengaturan uang.
“Bila pasangan membeli sesuatu yang tidak ada dalam anggaran, coba bicarakan bagaimana hal ini bisa diatasi, agar anggaran tetap stabil,” saran dr Baca.

5. Bagi-bagi tugas. Tentukan di antara Anda dan pasangan, siapa yang akan mengurus pengeluaran harian dan membayar tagihan, serta siapa yang berfokus masalah investasi atau tabungan pendidikan untuk anak, saran Casey Mervine, vice president dari Charles Schwab, sebuah perusahaan investasi di Amerika Serikat.
Sumber: Huffington Post
 
disadur dari kompas.com

 

TIPS SI KECIL BELAJAR MENGENAL UANG



Mengajari anak tentang uang dan fungsinya sudah bisa dimulai sejak mereka balita. Ajari si kecil bahwa uang harus dipergunakan sebagaimana mestinya agar ia tidak mudah melakukan apa saja terhadap uang. Berikut tips mudah untuk mengenalkan anak terhadap uang.
1. Ke pasar
Belanja ke pasar tradisional akan memberi anak lebih banyak pelajaran dibanding jika Anda membawanya ke supermarket. Di supermarket anak tidak bisa melihat siapa yang jadi penjual, sebaliknya di pasar, di mana anak bisa melihat interaksi ekonomi antara pedagang dan pembeli. Libatkan si kecil dalam transaksi belanja agar ia bisa berpraktek menjadi konsumen. Misalnya dengan membiarkan si kecil memilih wortel atau mengijinkan ia menyerahkan uang pada si penjual. Beri penjelasan dengan bahasa sederhana dari mana sayuran atau ikan yang dijual didapat, agar ia punya gambaran mengapa Anda membayar sekian rupiah untuk membelinya.
2. Menabung
Apakah si kecil merengek minta diajak ke Dunia Fantasi? Ataukah ia sangat ingin memiliki sepeda mini seperti punya temannya? Ini adalah saat yang tepat untuk mengajari pentingnya menabung. Berikan ia celengan dengan kesepakatan keinginannya akan terkabul bila celengan sudah penuh. Anda juga bisa mengajak seluruh anggota keluarga bersama-sama menabung dalam satu celengan untuk tujuan berlibur bersama, sehingga semua merasa sebagai satu tim dan terpacu untuk menabung.
3. Ikut ke Bank
Melihat transaksi yang dilakukan di bank akan membantu anak memahami makna uang. Jangan lupa untuk melibatkan anak, misalnya membiarkan anak menyerahkan buku tabungan ke kasir bank. Saat anak berusia lima tahun, Anda bisa membuatkan buku tabungan miliknya sendiri. Beri penjelasan yang logis dan positif tentang pentingnya menabung di bank agar ia memiliki kesan positif tentang uang dan bank.
4. Menyumbang
Mengajari anak bahwa sebagian orang yang hidupnya beruntung perlu membantu orang lain yang lebih susah, merupakan bagian penting dalam pelajaran tentang uang. “Keluarga bisa melakukan hal sederhana untuk menanamkan kebiasaan berbagi sejak usia dini,” kata Laura Busque, dari Ohio Credit Union League. Menyumbang sejumlah uang di rumah ibadah, atau membeli makanan untuk dibawa ke panti asuhan adalah contoh kecil yang bisa Anda lakukan bersama si kecil. Anda juga bisa mengajari anak melakukan kegiatan sosial yang sesuai dengan minat si kecil. Misalnya bila ia pecinta binatang, ajak si kecil ke tempat penampungan hewan dan memberi binatang-binatang di sana makanan.
5. Beri uang saku
 Memberi anak uang saku merupakan cara yang tepat agar ia belajar mengelola uang. Anak akan memahami bahwa semua orang memiliki uang terbatas dan uang yang tersisa hari ini bisa digunakan untuk besok. Ia pun akan belajar memilih barang yang akan dibeli sesuai dengan uang yang dimilikinya.
Sumber :babycenterShare

No comments: