google-site-verification=YhH8DX4JYvNFz5AvJzxQPshg9nEoHZX2lJX4p2neN1s berbagi bisnis: 09/20/12

Thursday 20 September 2012

UANG BALIK

Investasi 
 

Banyak yang mengatakan bahwa kita harus melakukan investasi buat masa depan kita. Tapi pada saat yang bersamaan, banyak dari kita tidak mengerti tentang apa itu investasi dan bagaimana caranya berinvestasi.
Kebanyakan dari kita akhirnya bertanya, apa sebenarnya investasi itu dan bagaimana cara dan aturan berinvestasi. Pertanyaan ini yang hendak dijawab dalam tulisan pendek ini.
Investasi dalam arti sederhana adalah membuat komitmen keuangan pada suatu aset dalam kurun waktu tertentu dengan harapan akan memperoleh imbal hasil yang wajar. Uang yang kita miliki tidak digunakan untuk konsumsi, namun disimpan dalam satu aset tertentu dengan harapan uang tersebut dapat berkembang dalam kurun waktu tertentu.

Mengapa dikatakan hasil investasi yang wajar, bukan yang setinggi-tingginya? Setiap investasi mengandung risiko dan seperti kata satu kalimat pintar dalam dunia investasi. High Risk, High Return. Jika Anda menginginkan hasil investasi yang tinggi, maka Anda harus bersedia mengambil risiko yang tinggi pula.
Namun demikian, kemampuan dan keinginan investor untuk mengambil risiko tidaklah sama. Setiap investor memiliki karakter, kebutuhan dan tujuan investasi yang berbeda.
Oleh karena itu, jika seorang investor hendak berinvestasi dengan sukses, investor tersebut harus berinvestasi hanya pada aset dengan risiko yang sesuai dengan kemampuan dan keinginannya serta berinvestasi dalam waktu yang cukup (sesuai dengan tujuan investasi investor) untuk memperoleh hasil investasi yang maksimum sesuai dengan risikonya.
 
Sekarang, Bagaimana caranya berinvestasi? Ada 10 panduan sederhana agar kita dapat berinvestasi dengan baik. Kesepuluh aturan itu adalah:

1. Berinvestasi harus dengan cara yang mudah
Sama seperti dalam setiap aspek kehidupan, kita cenderung untuk mengambil jalan yang termudah dan menghindari yang sulit. Kita akan cenderung untuk mengabaikan hal-hal yang sulit dan kalaupun hal sulit tersebut dijalani, maka biasanya tidak akan bertahan lama.

Begitu juga dengan berinvestasi, investor harus memiliki metode investasi yang mudah bagi dirinya. Ada sebagian investor yang berpendapat bahwa berinvestasi langsung di saham merupakan hal yang menyenangkan, namun bagi sebagian orang ada juga yang megatakan bahwa, investasi dalam saham merupakan sesuatu yang sangat sulit. Pilihannya tergantung dari masing-masing investor.

Yang penting diingat adalah tidak setiap investasi yang mudah itu baik. Selain mudah, investor juga harus mengerti bahwa metode investasi yang dipilihnya merupakan metode investasi yang akan memberikan imbal hasil yang sepadan dan telah terbukti.

Bagi kebanyakan masyarakat berinvestasi secara regular dalam instrumen Reksadana merupakan cara termudah.

2. Berinvestasi secara reguler
Banyak orang berpikir bahwa untuk berinvestasi memerlukan dana yang besar. Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian besar investor dapat menyisihkan sebagian kecil uang yang diperolehnya untuk ditanamkan dalam instrumen investasi secara regular dan konsisten. 

Dengan berinvestasi secara regular dalam jangka panjang, investor akan dapat memperoleh manfaat dari efek Compounding, atau biasa kita kenal dengan istilah bunga berbunga.

Sebagai ilustrasi, jika saat ini seorang investor berumur 30 tahun dan berniat untuk pensiun pada umur 55 tahun dengan memiliki dana sebesar IDR 1 milyar pada saat pensiun nanti, maka ia harus menyisihkan sebesar IDR 1.672.000 setiap bulan pada produk investasi dengan imbal hasil sebesar 5% per tahun.
Sedangkan jika investasi yang dilakukan menghasilkan 10% per tahun, maka dana investasi yang harus disediakan hanya sebesar IDR 747 ribu saja per bulan.

3. Tingkat inflasi jangka panjang sebagai minimum imbal hasil investasi

Kita sering mendengar keluhan atau mungkin kita sendiri mengeluh bahwa hampir seluruh harga barang naik sehingga uang kita tidak cukup lagi untuk membiayai kebutuhan hidup kita. Ini terjadi karena tingginya tingkat inflasi yang merupakan cerminan dari kenaikan harga barang dan jasa di pasar berpengaruh pada pengurangan daya beli dari masyarakat.

Untuk mencegah hilangnya daya beli dari uang yang ditanamkan dalam investasi, investor harus menargetkan tingkat inflasi sebagai target minimum yang harus dicapai dalam berinvestasi dalam jangka panjang.
Instrumen saham merupakan salah satu instrumen investasi yang dalam jangka panjang dapat memberikan imbal hasil di atas inflasi.

4. Diversifikasi

Jangan menaruh telur dalam satu keranjang. Itu ungkapan lain yang sering didengar dalam dunia investasi.
Kenapa hal ini harus dilakukan?
Untuk mengurangi risiko berinvestasi, investor harus menyebar dana investasi dalam beberapa keranjang, seperti dalam saham, obligasi dan pasar uang.

Hal ini dimaksudkan agar jika salah satu investasi mengalami penurunan (kerugian), penurunan ini diharapkan dapat tertutupi oleh investasi lain yang mungkin mengalami kenaikan.

Selain itu, investor juga bisa melakukan diversifikasi waktu. Artinya, dengan berinvestasi secara regular sesuai dengan aturan no. 2, investor sebenarnya melakukan diversifikasi terhadap waktu, dimana investor tersebut secara konstan melakukan investasi baik pada masa investasi baik maupun buruk.
Dalam jangka panjang, hal ini akan membantu dalam memaksimalkan imbal hasil dan merupakan cara yang mudah untuk diterapkan. 
5. Berinvestasi sesuai dengan karakter risiko dan kebutuhan Anda
Dengan mengetahui karakter risiko, investor dapat menentukan jenis investasi yang sesuai, sehingga investor tersebut dapat terhindar dari pengambilan resiko yang terlalu tinggi dan/atau terlalu rendah dari karakternya.

Selain itu, investasi yang dipilih harus juga disesuaikan dengan kebutuhan investor akan dana tersebut. Makin panjang dana investasi dibutuhkan, investor dapat semakin agresif dalam berinvestasi, sebaliknya, semakin pendek dana investasi dibutuhkan, investasinya harus semakin konservatif

Untuk mengetahui karakter resiko investasi, salah satunya adalah Anda dapat mengisi formulir profil resiko nasabah dan diinterpretas
ikan. Formulir tersebut tersedia di bank-bank yang menjual reksadana dan/atau perusahaan pengelola reksadana.
 6. Perhitungkan biaya investasi
Setiap investasi pasti memerlukan biaya, baik biaya yang langsung maupun biaya yang tidak langsung Contohnya, dalam reksadana, biaya langsung bagi investor adalah biaya pembelian dan biaya penjualan kembali unit penyertaan reksadana, sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang harus ditanggung oleh reksadana.

Setiap biaya baik langsung maupun tidak, akan mempengaruhi imbal hasil yang dapat diberikan.

Untuk menghasilkan hasil investasi yang maksimum, investor harus memperhatikan rasio biaya ini. Makin kecil biaya yang dikeluarkan, maka makin besar hasil investasi yang akan diperoleh.
7. Perhitungkan juga peraturan pajak
Dalam hidup zaman sekarang, pajak merupakan salah hal yang tidak mungkin dihindarkan. Dalam berinvestasi, investor harus mempertimbangkan aspek pajak ini karena perlakuan pajak berbeda bagi setiap jenis investasi dan setiap jenis investor. Misalnya, Dana Pensiun dibebaskan dari pengenaan pajak dari hampir semua jenis investasi yang dilakukannya. Reksadana mendapat fasilitas bebas pajak jika berinvestasi dalam obligasi. Investor individu akan dikenakan beban pajak atas hampir seluruh investasi yang akan dilakukan.

Dengan mempertimbangkan instrumen investasi yang tepat sesuai dengan peraturan pajak, investor akan dapat memaksimalkan hasil investasi.

8. Milikilah ekspektasi yang wajar
Setiap investasi memiliki risiko. Dalam banyak kasus, investor cenderung tergiur dengan investasi dengan iming-iming imbal hasil yang tinggi dan tanpa mempertimbangkan resikonya. Biasanya, investasi investor tersebut akan berakhir dengan kerugian.

Milikilah harapan akan imbal hasil yang wajar dan jangan cepat tergiur dengan penawaran investasi dengan imbal hasil yang tinggi namun tidak memiliki dasar argumen yang jelas.

9. Yakin, Disiplin dan Sabar
Setelah menemukan metode investasi yang sesuai dengan aturan-aturan di atas, hendaknya setiap investor memiliki sifat yakin, disiplin dan sabar dalam berinvestasi, khususnya dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Disiplin untuk tetap berinvestasi dalam situasi apapun. Hal ini bisa dilakukan jika investor tersebut yakin bahwa pada akhirnya metode investasi tersebut akan menghasilkan imbal hasil yang sepadan. Selanjutnya, investor tersebut harus sabar karena setiap investasi memerlukan waktu sebelum memberikan imbal hasil kepada investornya.

10. Pilih partner investasi yang tepat
Setiap investor pasti memerlukan partner dalam berinvestasi, misalnya agen penjual, perusahaan Manager Investasi, broker dan lain-lain.

Pilihlah setiap dari partner-partner tersebut yang sesuai dengan tujuan investasi kita mengingat setiap partner-partner tersebut juga memiliki kepentingan masing-masing yang belum tentu sejalan dengan kebutuhan investor.
Mulailah berinvestasi dari sekarang dan terapkanlah 10 (sepuluh) panduan praktis dalam berinvestasi, Semoga bermanfaat!
Oleh
Andreas M. Gunawidjaja
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi

Salah satu terobosan baru untuk berinvestasi yang aman dan menguntungkan, dengan modal minim dan tidak beresiko, disini saya menawarkan salah satu program yang mudah.

Pilih (Klik Logo dibawah)  :